Senandung Hati

Dulu, bapak saya mengajarkan bahwa tak perlulah selalu bergantung pada orang lain, jika memang kita masih bisa melakukannya.
Dulu, ibu saya mengajarkan bahwa biarlah kita tersakiti oleh orang lain, berkorban banyak untuk orang lain, mengusahakan hal terbaik untuk orang lain dan hitunglah setiap kebaikan yang orang lain berikan untuk kita. Tak perlulah menghitung seberapa banyak keburukan orang lain terhadap kita karena yang ada, banyaknya kebaikan dari orang lain akan tertutup oleh sedikit keburukan yang tertoreh.
Sekarang, saya belajar bahwa tak usahlah terlalu mengharapkan akan kebaikan dari orang lain, tak usah lah marah ketika ada mereka yang tak bisa bersikap ramah terhadap kita walaupun dengan sekuat tenaga kita selalu memberi hal terbaik kita untuk mereka.
Saya percaya bahwa, ketika kita belajar menanam biji melon, pada akhirnya kita juga akan dapat buah melon pula. Seperti halnya kebaikan, akan kembali dengan sendirinya meskipun dari jalan yang tak diduga-duga sebelumnya. entah itu dari mereka yang kita beri sedikit kebaikan atau bahkan dari orang lain yang memang itu dikirim Allah untuk menyampaikan kebaikkan-Nya
Ini bukan sok bijak atau apa, saya hanya ingin belajar, belajar bisa menghargai orang lain.

Alhamdulillah masih bertemu hari ini dengan sehat wal'afiat
Ketika saya tahu bahwa ada hal yang perlu saya cermati tentang setiap masalah yang datang, saya belajar bahwa suatu keikhlasan itu akan ada disana.
Ketika saya tahu bahwa, setan itu lebih suka ketika saya berada dalam kondisi tanpa kontrol emosi, mungkin  setan bertepuk tangan gembira karena mereka dengan mudahnya mengganggu saya
Ketika saya tahu juga bahwa jika saya tak bisa mengontrol setiap emosi saya, meluapkannya dengan penuh amarah, bukankah itu sama saja saya mengikuti gerak-gerik setan?
Lebih baik diam, diam teramat baik untukku.
Ketika kita menyadari dan menerima dengan tulus rasa sedih, marah bahkan kecewa, maka perlahan rasa itu akan meredup dan menghilang.
Butuh ikhlas disini, dihati ini

karena keranjingan onlen, aku terjebak !!!
terjebak oleh chat-chat orang ini
aku hanya sebatas kenal nama, kenal muka dan tak pernah bertemu langsung dan say hello
aahhh... Sok Kenal Bangett >,<
tapi emang dia sedikit tahu tentang aku sih,
sudahlahh, kita berteman didunia maya aja deh ckckck

Banyak hal yang pasti ingin aku ubah akhir-akhir ini, terlebih ketika waktu yang lalu aku sempat terjatuh dan mungkin jika aku gak bisa mengubahnya aku bakalan terus terjerumus kedalamnya.
Aku terlalu banyak menyianyiakan waktu.
Itu yang emang akar dari semua permasalahan yang menimpaku
Kata ibu, " sangat rugi jika kamu gak bisa mengoptimalkan waktu yang Allah kasih sehari 24 jam tanpa hasil yang ada, tolong dong ubah "
Aku selalu ingat kata-kata itu, bahkan memikirkannya pun selalu terlintas. tapi ya itu, banyak sekali godaan ketika aku ingin mengoptimalkan waktu yang aku punya.
Sekarang aku lagi bikin gebrakan baru, salah satunya ngusahain pulang ke kost tepat waktu jika itu emang gak ada hal penting yang hendak aku urus. Aku pengen bisa dilihat orang lain sebagai sosok yang bisa ngasih hal baikku untuk mereka, aku masih bersosialisasi dengan kosku yang baru, aku pengen dengan adanya aku disamping mereka, aku pengen bisa lebih dilihat lagi dan mereka bisa jadi sosok yang hangat untukku begitupun sebaliknya.
Aku tak peduli dengan ejekan teman-temanku yang dengan hal ini aku disebut-sebut sebagai orang yang "sayang kost".
What ever you say guys, sedikit saja tolong mengerti
Aku pengen menghilangkan image dulu yang sempet menyemat diriku sebagai "orang yang sering pulang kos sore bahkan malem". image itu agak gimana gitu >,<
Di kosku yang baru, orang-orang udah bisa nerima aku dengan baik, ya semoga aja lebih dari itu dan sampai dengan waktu yang lama. aku cukup senang dengan hal ini :)
Selanjutnya, aku pengen rajin belajar. pengalaman dulu aku hanya sempet belajar ketika seminggu mau ujian, aku mau ubah kebiasaan itu juga. Pengalaman semester kemarin, aku agak drop dengan IP semester, turun guys, turun!!! emang sih gak jatoh-jatoh amat turunnya tapi tetep aja masih menbekas dipikiran. Soal ini aku belum cerita ke ibu atau bapak, bisa-bisa kuping memerah nih gara-gara diceramahin terus.
Aku pengen semester tiga ini Lebih Baik Lagii, Lancarkanlah Ya Allah, Aamiin
Oiya, aku juga pengen cerita soal dia yang memang "agak" deket sama aku sekarang. Ini juga agak membuat pikiran dan hati agak gimana gitu, yeah you know what I think ?
Bisa ngeliat dia sesukses ini aku jadi pengen ngimbangin juga. Setidaknya aku bisa dilihat olehnya suatu saat nanti entah dalam keadaan apa kita bertemu. yang pasti aku pengen bertemu kembali suatu hari nanti ketika kita sama-sama punya kehidupan terbaik yang Allah berikan untuk kita. Aku gak pernah muluk-muluk untuk meminta karena Allah itu sayang sama aku dan pasti ngasih hal terbaik-Nya untukku.
Biarlah air itu mengalir ketempat yang memang tepat untuk bermuara, dan biarkanlah aku dengan hidupku sekarang mengalir dengan apa adanya.
Satu yang pasti, aku ingin memantaskan diriku dulu, memperbaiki akhlakku, hubungan sosialku dan ibadahku.
Sekali lagi saya minta kemaklumannya untuk bisa dukung sedikit gebrakan baru ini. kurang lebihnya saya mohon dimaafkan, so.. possible kan jika aku bisa meraih semua itu?