Halaman

Powered By Blogger

Popular posts

Pengikut



RSS
Container Icon

Gak nyangka loh ini ??


Aku nulis ini ketika aku memang benar-benar udah fresh pikiran, otak bahkan hati.
sesuatu banget yah, gak nyangka sumpah J
Kata temenku,biarlah kamu sering ngeblog toh itu emang tempat kamu menaruh segala pikiran penat kamu bahkan segala yang berbau secret bisa kamu ceritakan disana, katanya sih itu juga. Tapi sejauh ini memang benar aku lebih cenderung update segala hal yang melengkapi segala ceritaku di sini, diblog ini. Kalo ada yang memang merasa aneh, merasa risih,atau bahkan merasa illfil dengan segala hal yang ada diblog ini, sekali lagi saya mohon maaf. Satu hal yang pasti, aku punya kebebasan buat ngeshare apapun itu termasuk disini. Aku hanya bisa tersenyum untuk hal ini
Terimakasih banyak anda telah mengunjungi blog saya ini, setidaknya anda telah mengapresiasi tulisan-tulisan saya.
oke deh, aku memang sering cerita disini, bahkan untuk hal yang sifatnya rahasia. Kejadian tadi sore itu ibarat aku kejatuhan begitu banyak buah durian. Nah loh rasanya seperti apa? Ini aku gak mempersoalkan sakitnya atau apa ya, tapi terlebih rasa malu yang gak bisa aku hindari. Mungkin kalian yang melihat ekspresi ku tadi paham seperti apa ya J
Tapi aku enjoy kok nyantai aja ya brother ( yang ngerasa pasti senyamsenyum)
brother, sister… kalau kalian pengen tahu, aku hanya ngepublikasikan blog aku ini ke mereka yang memang dekat denganku. Kalaupun kamu terlanjur ngedetek keberadaan blog ini, please…jadikan diam itu lebih baik dari hanya berkata-kata yang ujungnya sedikit membuat “ngeeh” yang nulis di sini
Oiya, aku malah berterima kasih banyak, dengan kejadian tadi aku belajar bagaimana rasanya menjadi mereka yang sempat aku buka “kartunya” di depan umum, Dengannya aku belajar bahwa tidak semua yang kita ketahui, kita dengar dan kita rasakan berhak untuk dipublikasikan ke orang lain, Dengannya aku belajar bahwa ada hal yang berhak kita utarakan dan ada juga hal yang memang patut kita simpan dengan rapi.
Cukup senyum untuk kejadian hari ini, siippp J


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Lagi] ini cuma copas


Tahukah Tuhanmu selalu hidup di dalam hatimu
Cinta dariNya menjawab semua masalahmu
Dia mendengar, melihat,
Dan selalu berfirman
Perangi neraka di dalam hatimu
Damaikan jiwamu dengan cinta Dia
Memberi yang ikhlas kepada yang butuh
Bersyukurlah terus tanpa kenal waktu
Serahkan, ikhlaskan, pasrahkanlah hanya kepadaNya
CintaNya adalah jawabanNya
Karena Tuhanlah Maha Cinta
Karena Tuhanlah Maha Cinta
Tahukah Tuhanmu selalu hidup di dalam hatimu
Cinta dariNya menjawab semua masalahmu
Dia mendengar, melihat,
Dan s’lalu berfirman
Perangi neraka di dalam hatimu
Damaikan jiwamu dengan cinta Dia
Memberi yang ikhlas kepada yang butuh
Bersyukurlah terus tanpa kenal waktu
Serahkan, ikhlaskan, pasrahkanlah hanya kepadaNya
CintaNya adalah jawabanNya
Karena Tuhanlah Maha Cinta
Terkadang hidup memang berat, membuat kita hampir menyerah
Tapi aku percaya Kaulah pelindungku, penciptaku, dan hidupku
Sabarkan hatiku, kuatkan imanku,
Berkahi aku dan keluargaku dengan rahmatMu
Tuhan, kaulah cintaku
Tuhan Kau Maha Pengasih
Tuhan Kau Maha Penyayang
Serahkan, ikhlaskan, pasrahkanlah hanya kepadaNya
CintaNya adalah jawabanNya
Tuhan Kaulah Sang Pencerah
Tuhan Kaulah sang Pencerah..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ini malam minggu loh ketika aku nulis soal ini
aku sempat sharing dengan mbak kost ku nih, sebenarnya iseng sih nanya-nanya sama beliau secara dia lagi lanjut kuliah S2 nya dan pikirku mungkin bisa share hal-hal menarik dari pengalamannya. ujung-ujungnya ko bicara soal tulang rusuk ya?
oiya, kata dia, gak usah risau dengan kejombloan yang gelarnya masih nempel, toh dengan begitu kita masih banyak dapet hal menarik dari kejombloan itu. misalnya nih, kita bisa bebas pergi kemana aja, dengan siapa saja tanpa harus melihat sosok "dia" yang mungkin jadi pasanga kita.
Tulang rusuk itu gak akan tertukar, toh Allah juga udah janji pada umatNYA, memberikan mereka pasangan yang baik-baiknya, kalopun belum dapet yang cocok itu tulang rusuk mungkin dia masih nyari kamu.
siapkan juga diri kamu, biar kelak nanti pantasnya kamu itu pantas juga buat pasangan kamu :)
Dan satu lagi yang bikin aku termotivasi : Lelaki yang baik itu buat wanita yang baik, begitupun sebaliknya :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sosok Berkacamata Itu



Aku sudah biasa menikmati kesendirian ini. Melewati sunyinya malam tanpa sepatah pun kata tersirat darinya. Dulu memang sering, tak pernah selost ini, pesan singkat yang memenuhi inbox ponselku membuatku senang, setidaknya kabar baik selalu dia haturkan untukku meski aku tahu kita hanya teman dekat. Yaa.. sebatas teman dekat tapi itu membuatku bahagia.
            Tak pernah menyangka, aku kuliah di kota yang berbeda dengannya. Sungguh persahabatan kecilku dengannya tak akan pernah aku lupa. Memang kita jauh, namun dia pernah bilang apapun hal yang terjadi antara kita jangan pernah lost conntec, dan ini memang benar. Kalaupun aku iseng online disalah satu jejaring social yang aku punya, kita masih suka chatingan dan say hello gak jelas. Aku senang, setidaknya dia masih inget aku dan masih memegang janjinya.
            Hari itu aku sengaja online diserambi mesjid tempat biasanya  aku memainkan jemari tanganku dengan lihai diatas keyboard notebookku. Ketika itu aku sedang koment-koment status Fesbuk dengan temanku, sebenarnya aku hanya ingin melepas penat waktu itu dan tiba-tiba muncul tanda kotak surat merah di fesbukku pertanda bahwa ada orang yang ngechat aku. Kamu tahu siapa ? nama dia muncul juga, sontak aku kaget bukan maen, ya iyalah secara dia udah jarang muncul juga.
            Ya dia adalah Muhammad azzam. Sosok yang aku kenal lebih dari 3 tahun yang lalu. Aku mengenal dia saat aku duduk di sekolah menengah atas di kotaku. Simple sih perkenalan kami. Kita kenal dan dekat karena kita memang satu kelas waktu itu. Berlanjutlah hubungan pertemanan kami sampai sekarang.
            “ hay meilani J”,sapa dia memulai pembicaraan
            “hay zam, kamu kemana aja ko baru keliatan lagi?”, tanyaku padanya
aku lagi sibuk kuliah mel, banyak tugas juga, sorry ya aku baru ngehubungi kamu lagi? Tapi kamu baik-baik aja kan?”, jawabnya
“ iya zam, aku juga baik-baik aja”, jawabku singkat
“syukurlah kal gitu. Kamu gak Tanya kabar aku mel?”, tanyanya
“aduuh lupa azam sayang, kamu baik kan ?”, tanyaku lebay
“iya, melani sayang. Aku juga baik-baik aja. Kamu baik-baik ya disana J”, jawabnya mengakhiri obrolan waktu itu.
Kadang kita agak lebay dengan hubungan pertemanan kita. Kata ‘sayang’ sudah jadi sapaan yang biasa diantara kami. Kami pun merasa enjoy dengan saapan itu satu sama lain. Azzam bilang kata ‘sayang’ itu bukan hanya untuk mereka yang menjalin hubungan, tapi buat kita juga sebagai teman. Azzam udah anggap aku sebagai adiknya, secara umur azzam lebih tua dari aku 5 bulan jadi wajar katanya dia sayang terhadap adiknya, yaitu aku.
Aku tak tahu, semakin hari dia aktif terus ngehubungin aku. Baik lewat sms atupun lewat jejaring sosialku. Ya Tuhan, ada rasa yang beda tiap kali aku ngobrol dengannya. Kata ‘sayang’ yang selalu dia lontarkan ke aku kini semakin menyiksaku. Aku benar-benar sayang melebihi adik padanya. Dan itu berlanjut sampai saat ini.
Azzam tak pernah terdengar kabarnya lagi. Mungkin dia sibuk kuliah pikirku. Kadang disaat rasa kangen melanda, aku curi-curi waktu untuk bisa online dan ngeview profil fesbuknya. Ya Tuhan, semakin lama aku semakin tak bisa bohong dengan perasaanku.
Muhammad azzam, sosok berkacamata yang telah mencuri perasaanku. Buatku dia adalah sosok ikhwan yang patuh dengan sholatnya. Dia sosok yang tak pernah melepas jam arloji di tangannya kemanapun dia pergi. Konon, dia bisa tampil dengan percaya diri dengan memakai jam itu. Kamu kemana zam? Kamu tahu, aku disini rindu akan sosokmu >,<
Hari-hari pun berlanjut tanpa sosok azzam menemaniku. Tapi, ada sosok yang muncul dihadirku setelah lama perginya azzam. Dia rahman, nama tepatnya sih Abdurrahman shaleh algifari. Dia kakak tingkatku waktu SMA. Dia sosok yang baik, care, dan sosok ikhwan juga menurutku. Dia termasuk orang yang tak mau memperlihatkan ‘keislamannya’ meskipun aku tahu dia sosok yang sangat taat beribadah layaknya azzam. Kadang aku menaruh perhatian lebih akan sosok rahman ini. Tapi sejatinya, rasaku pada azzam tak pernah berkurang meskipun ada sosok rahman yang selalu setia ada untukku.
Hari itu, hari diamana aku sibuk-sibuknya kuliah. Ada dua praktikum yang memang sangat menguras energiku. Tanpa pikir panjang lagi selepas praktikum kelar aku cepat-cepat pulang kekostan karena rasa capek yang melanda.
Saat aku nyampe dikostan, tiba-tiba ponselku berbunyi, ada sms masuk waktu itu. Dan tak pernah aku sangka, ternyata sms dari azzam yang masuk. Aku girang bukan main, perlahan aku baca sms dari dia.
“ mei, kabar baikkah kamu disana?”, sapa dia
“Alhamdulillah mei baik , azzam gimana?” balasku
“aku juga baik mei, kamu sibuk apa mei?” balasnya
“sibuk kuliah zam, kamu kemana aja kok gak pernah hubungi mei lagi?” balasku
“maafin aku ya mei, aku gak ngasih kabar ke kamu”,balasnya
“iya gak papa, kirain kamu udah lupa sama aku zam? Hehe”, jawabku
“ ya nggak lah, aku gak mungkin lupa sama sosok kamu. Aku hanya nenangin diri aja mei, aku kalut dengan perasaanku”, dia mengawali pembicaraan
“wahh, kamu jatuh cinta ya zam?”, balasku agak kesal
“iya mei, aku jatuh cinta nih”, jawabnya                                       
“wahh selamat, sama siapa nih? Kamu gak cerita-cerita zam sama aku?”, balasku kesal lagi
“sama kamu mei J”, balasnya singkat
Sontak aku terkejut dengan balasan azzam. Ya Tuhan, ada apa ini tanyaku dalam hati.
“wahh apa-apaan itu zam, kamu bercanda kali, hehe”, jawabku beralasan
“ azzam serius mei, azzam suka sama kamu, azzam sayang sama kamu melebihi sayangnya azzam sebagai kakak ke kamu. Maaf azzam gak bisa bohong dengan perasaan azzam , maafin azzam ya mei”, jawabnya
Aku gak balas lagi sms nya itu. Aku bingung dengan perasaan ini Tuhan?? Berilah hamba jawaban yang terbaik untuk hal ini.
Aku juga tak munafik dengan perasaanku. Aku sayang sama azzam, aku pengen dia jadi sosok pendamping hidupku kelak, itu harapanku
Setelah kejadian itu, aku tak pernah kontekan lagi sama dia, aku tak memberi jawaban pasti akan perasaan dia terhadapku. Seperti biasa, aku luangkan waktuku untuk online, ya hanya sekedar untuk menghilangkan rasa penat akan pikiran dan perasaan ini. Dan tanpa disadar, azzam on fesbuk waktu itu. Jujur aku ingin sekali menyapanya, namun tanpa didahului pun tiba-tiba azzam ngechat aku duluan.
“mei?”, sapanya
J”, aku jawab pake emo senyum waktu itu
“kamu marah sama aku? Maaf setelah kejadian itu aku tak berani menghubungi kamu lagi, maaf juga kalo aku lancang ngungkapin perasaan ke kamu, maafin azzam meii?”, jelasnya
“gak ada yang perlu dimaafkan zam, maaf juga waktu itu aku gak balas lagi sms terakhirmu”, jawabku
“terus gimana dengan kamu mei? Apakah kamu juga menyimpan perasaan yang sama seperti aku?”, tanyanya lagi
“azzam, kalau boleh aku jujur, aku juga sama sepertimu, aku suka sama kamu, semakin lama aku semakin tersiksa dengan perasaan sayang yang lebih terhadapmu zam. Tapi, aku takut terhadapNYA, terhadap Dia yang memang pantas aku cintai melebihi cintanya aku ke kamu. Aku lega zam, setidaknya aku udah bicara tentang perasaanku, dan kalaupun kita berjodoh biarlah Allah yang mempertemukan kita disaat yang tepat ya, aku tetap akan menunggumu sampai takdir itu datang untukku”, jelasku
“mei, makasih atas semuanya, makasih atas waktu yang telah kamu berikan untukku meski mencintaimu dari jauh adalah hal terbaik buatku. Semoga Allah mempertemukan kita ya mei ”, balasnya
“ iya kakak azzam sayang, sukses ya kuliahnya” balasku padanya
Diapun mengakhiri obrolan saat itu. Setelah itu, aku tak pernah kontekan lagi dengannya. Biar Allah saja yang akan mempertemukan kita kelak suatu hari nanti pikirku. Setidaknya aku tenang, aku udah berani mengatakan suka kepadanya begitupun dia terhadapku. Biar takdir Allah yang mempertemukan kita aamiin
Ramadhan kemarin, aku bertemu dengan azzam  disalah satu acara yang memang awalnya kita udah janjian untuk datang keacara itu. Alhasil, aku pun datang dan masih menaruh rasa kagum yang besar pada sosok dia itu. Dia masih tetep azzam yang dulu yang aku kenal, meskipun sekarang dia agak tinggian dikit. Dia masih jadi kakak terbaikku yang pernah aku miliki dan perasaanku padanya belum pernah hilang sedikitpun. Begitupun azzam, dia bilang dia masih menungguku sampai takdir itu datang pada salah satu diantara kita. Dia tetap berusaha untukku, untuk kebaikaan kita, dia selalu berharap disetiap doanya kelak bisa menjadi pendamping untukku. Akupun sama seperti itu.
            Ditempat yang sama, aku pun bertemu dengan rahman, sosok yang memang aku kagumi juga. Ya sudah, aku salaman dan ngobrol-ngobrol singkat tentang kuliahku dan kuliahnya yang memang sedang lanjut. Aku doakan ya, semoga cepat lulus dan raih gelar sarjana untuk studinya, aamiiinn :)
            Aahh… dua sosok itu,>,< membuatku bingung!!!. Aku tak banyak berharap, setidaknya aku sudah mengenal dan dekat dengan mereka aja itu udah suatu anugrah dari Allah Swt.
            Sudahlahh, aku ingin focus kuliah dulu. Pengen jadi guru yang bener yang memang diharapkan oleh orang tua dan keluargaku. Pengen jadi “orang” dulu, memberikan sebaik-baiknya kontribusi untuk mereka yang aku cintai.
            Kadang pula, temen kampusku sering banget mengejekku, mengkaitkan aku dengan dia sosok baru berkacamata yang aku temui di kampusku. Memang, aku akui dia sosok ikhwan yang mungkin aku juga bisa kagum karenanya. Tapi tidak guys,, kalaupun aku suka itu hanya perasaan kagum saja dan tak pernah mau lebiih. Kenapa aku bersikap seperti itu? Ya, semakin aku dewasa semakin aku sadar, aku tau segalanya juga udah Allah atur dalam Lauhul Mahfudznya, termasuk jodohku kelak. Aku juga tak munafik, butuh sosok pembimbing untuk hidupku saat ini, tapi jauh dari itu aku masih punya orangtua dan orang-orang tercinta yang siap menemani dan memberi support terbaiknya untukku. Ada saatnya pendamping hidup itu datang, dengan cara dan waktu yang tepat entah itu Muhammad azzam ataupun sosok lainnya J
“Meski yang terbaik itu tak selalu jadi yang terindah”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gak Tahu Harus Ngasih Judul Apa?

Minggu ini, yeahh apa aja ya yang terjadi minggu ini?
oh iya, kuliahku udah berjalan dengan baik, tahu lah itu tugas numpuknya minta ampun >,<
sejauh yang saya ketahui, di ini minggu penuh banget yang namanya kegalauan
sampe-sampe teman-temanku ngejudge kalo kos ku itu tempat penggalauan
entahlah, mungkin karena setiap mereka sibuk dengan kegalauannya, pasti mereka datang dan mengunjungi kosanku. aku hanya bisa senyum simpul, senyum manis atas kegilaan mereka.
tapi yang pasti, aku tak ingin seperti mereka yang larut dalam kegelisahan mereka
aku sadar, aku juga sempet dihantui dengan yang namanya kebimbangan
tapi aku yakin Allah itu gak pernah tidur, pasti akan memberikan hal terbaiknya untukku :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS